Trotoar Kabupaten Tasikmalaya Dinilai Belum Ramah Difabel

Trotoar yang ada di jalan Raya Timur Singaparna dinilai belum ramah difabel. (Ayotasik.com/Irpan Wahab Muslim)
TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Kabupaten Tasikmalaya dinilai belum layak difabel. Hal ini nampak dari sejumlah trotoar yang belum dipasang guiding block.
Menurut pantauan Ayotasik.com di lapangan, trotoar yang berada di Jalan Raya Timur Kecamatan Singaparna masih dibuat biasa, tanpa ada fasilitas penunjang bagi difabel. Begitu juga di alun-alun Singaparna, fasilitas yang ada hanya beberapa kursi dan jogging track yang diperuntukan untuk masyarakat selain difabel.
Kondisi belum adanya fasilitas umum yang ramah difabel diakui oleh Sekretaris Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) Elly Emalia. Eli mengatakan, selain tidak ramah difabel di fasilitas umum, anggaran dari pemerintah daerah untuk difabel juga tidak ada.
"Mungkin seperti itu ya, dari anggaran juga tidak ada untuk disabilitas. Untuk acara khusus disabilitas saja kami dapatkan dari donatur itu pun tidak tetap, " kata Elly, Kamis (30/1/2020).
ayo baca
RBM sendiri, kata Elly, masih terbatas di Kecamatan Singaparna yang membawahi 10 desa atau RBM tingkat desa. Berdasarkan catatan, setidaknya ada 200 difabel yang saat ini dalam pengasuhan RBM.
"Idealnya ada anggaran, sementara kita hanya mengandalkan donatur. Alhasil kita hanya bisa memberikan pelayanan hanya terapi saja. " tambahnya.
Untuk di dunia pendidikan, lanjut Elly, diakui sudah ada beberapa sekolah yang menerima siswa difabel dengan sistem sekolah inklusif. Namun itu pun hanya di beberapa sekolah yang bisa dihitung dengan jari.
"Ada beberpa sekolah yang menerima, itu sekolah di luar sekolah semisal Sekolah Luar biasa ya, namanya sekolah inklusif.," ujarnya.