Promosikan Sup Kelelawar, Presenter Cina Ini Minta Maaf Usai Corona Menyebar

Presenter Cina yang mengatakan daging kelelawar enak. (YouTube/Bell Nathaniel Sanchez)
BEIJING, AYOBANDUNG.COM -- Wang Mengyun, pembawa acara program travel internasional asal Cina menyampaikan permohonan maaf seusai video dirinya memakan sup kelelawar membuat geger, seiring dengan mewabahnya virus corona.
Wang melalui tulisan di microblog pribadinya mengaku tidak mengetahui kelelawar menyebabkan virus corona yang kini memicu kekhawatiran dunia.
Dilansir dari South China Morning Post, Selasa (28/1/2020), wanita itu mengaku video dirinya makan sup kelelawar merupakan rekaman pada 2016. Tapi, video itu baru diunggah belum lama ini.
AYO BACA : Masker Bisa Mencegah Infeksi Virus Corona?
"Ketika merekam video itu, aku tidak menyadari ada virus. Aku baru tahu akhir-akhir ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, video makan sup kelelawar itu diabadikan di Palau, kepulauan di sebelah barat Pasifik sekira tiga tahun lalu. Saat itu, dirinya menjalani syuting acara wisata dan mencoba hidangan lokal termasuk sup kelelawar.
Terkait hal itu, Wang pun mengungkap penyesalannya setelah mempromosikan sup kelelawar sebagai makanan lezat. Padahal, saat itu, wabah virus corona telah menewaskan puluhan orang.
ayo baca
AYO BACA : Cina Bangun Rumah Sakit Khusus Pasien Corona, Selesai dalam 6 Hari
Sebelumnya, dalam video yang beredar, Wang dan seorang wanita Cina menikmati sup kelelawar sambil tersenyum ke hadapan kamera. "Rasanya segar, seperti daging ayam," kata Wang.
Dalam tulisannya yang diunggah pekan lalu, Wang juga menyebutkan hanya ingin memperkenalkan budaya lokal.
"Aku sungguh tidak paham, kalau kelelawar menyebabkan virus. Aku benar-benar tidak mengecek informasi atau menjelaskan jika itu (sup kelelawar) berbahaya," lanjutnya.
Video Wang makan sup kelelawar seketika memantik amarah warganet. Sebagian besar dari mereka mengatakan semestinya Wang menyadari sifat mematikan dari kelelawar itu.
Apalagi dugaan spesies eksotik tersebut menyebabkan wabah SARS yang menewaskan 774 orang di seluruh dunia pada 2003 lalu. Video itupun saat ini telah dihapus meski jejaknya terlanjur beredar dan dibagikan akun-akun lainnya di media sosial.
AYO BACA : Ramai Virus Corona, Amankah Terima Kiriman Paket dari Cina?
ayo baca
Berita ini merupakan hasil kerja sama antara Ayo Media Network dan Suara.com.
Isi tulisan di luar tanggung jawab Ayo Media Network.