Kebakaran Hutan Gunung Ciremai Berhasil Dipadamkan

Sebuah helikopter dari BNPB lepas landas dari lapangan milik warga untuk melakukan "water bombing" di lereng Gunung Ciremai di Kuningan, Jawa Barat, Jumat (9/8/2019). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
KUNINGAN, AYOCIREBON.COM -- Hutan Gunung Ciremai yang kembali terbakar akhirnya dapat dipadamkan. Hingga Jumat (6/9/2019) kepulan asap masih tampak membubung di udara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan memetakan api kembali berkobar di area Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di Blok Sanghyang Ropoh, jalur pendakian Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.
Pertama kali api terlihat di ketinggian 2.600 meter di bawah permukaan laut (Mdpl) pada Kamis (5/9/2019) sore. BPBD Kabupaten Kuningan sempat berkoordinasi dengan BPBD Majalengka dan Balai TNGC (BTNGC).
"Jumat dini hari tadi BTNGC memberangkatkan tim menuju lokasi kepulan asap," kata Kepala BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Jumat (6/9/2019).
Upaya pemadaman api dilakukan tim pemadam kebakaran hutan. Tim lapangan berusaha melakukan pemadaman api secara langsung dan membuat sekat bakar demi mengisolir titik api.
Siang tadi, api diketahui padam. Namun, kepulan asap masih tampak dari bara pohon kering berdiameter 150 cm, yang sudah terbakar dalam lokasi kebakaran yang telah diisolir.
"Sejauh ini, kami belum dapat memperkirakan dampak maupun kerugian akibat kejadian itu," cetusnya.
Terpisah, BTNGC merilis melalui media sosial resminya praduga kemunculan asap tersebut akibat faktor alam, seperti cuaca panas dan angin kencang.
ayo baca
"Karena tak ada aktivitas manusia di jalur pendakian yang masih kami tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan," jelas Kepala BTNGC, Kuswandono.
Penutupan jalur pendakian sendiri telah dilakukan BTNGC sejak kebakaran periode pertama pada 7 Agustus 2019.
Menurutnya, dimungkinkan bara sisa kebakaran hebat pada Agustus lalu itu masih menyala pada batang, dahan, dan ranting pohon yang tertutup tanah. Bara tersebut tak lama kemudian melalap akar hingga menyebabkan pohon tumbang.
Pohon tumbang itulah yang dimungkinkan menimpa area yang belum terbakar hingga menciptakan kebakaran baru.
Sejauh ini, pihaknya telah meningkatkan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Kuningan maupun BPBD Kabupaten Majalengka, mitra masyarakat, maupun pihak terkait lain.
"Pasca kebakaran area puncak Gunung Ciremai beberapa waktu lalu (Agustus), kami tetap mengupayakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," tegasnya.
ayo baca
Dia menyebutkan, patroli dan posko pencegahan bersama masyarakat tetap rutin dilakukan di kawasan rawan karhutla, terutama di kaki Gunung Ciremai wilayah utara Kuningan, seperti Lambosir, Bintangot, Pejaten, serta Batuluhur, dan sekitarnya.