Angkutan Klasik Bandung: Bismania Community Ubah Citra Bus Jadi Menyenangkan

Bismania Community Jawa Barat saat melakukan kopi darat dan touring bersama. (Dok. Bismania Community)
KIARACONDONG, AYOBANDUNG.COM -- Pelayanan bus yang kurang memadai 10 tahun ke belakang membuat salah seorang pendiri komunitas Bismania menuliskan keluh kesahnya dalam sebuah blog. Ia bercerita bahwa saat menumpangi sebuah bus, tangannya tergores benda tajam sampai berdarah.
Keluhan tersebut disampaikan ke perusahaan otobus (PO) terkait hingga mendapatkan banyak respon dari pembaca blog.
"Ternyata banyak yang respon akhirnya didirikan milis di Yahoo. Setelah itu lama kelamaan buat acara jambore nasional (jamnas) pertama di Kudus dengan nama garasi nusantara. Mulailah diresmikan Komunitas Bismania pada 2008," kata Kordinator Daerah Jawa Barat Bismania Community (BMC), Akbar Sudrajat, Jumat (22/3/2019).
Bismania adalah komunitas yang meyakini bahwa bus bisa berangsur baik, mulai dari segi pelayanan, keamanan, dan kenyamanan.
Mereka yang tergabung di dalamnya bukan cuma para penumpang bus, tetapi para pencinta otomotif bus, bahkan pencinta fotografi bus. Semua bersatu untuk menjadikan Bus sebagai transportasi yang layak dan patut disukai semua orang.
Pada awalnya, BMC didirikan oleh 10 orang, salah satunya bernama Teten Lesmana di Jakarta. Tak lama, setelah banyak massa yang bergabung di BMC Bandung, tepat tanggal 3 November 2008 BMC wilayah Bandung hadir menyapa ruang tunggu Terminal Cicaheum atau Leuwipanjang.
AYO BACA : Angkutan Klasik Bandung: Terbentuknya Komunitas Pecinta Damri
Pada setiap kopi darat di terminal, mereka tak melulu bahas kegemarannya. BMC berniat menjadi wadah untuk mensosialisasikan bus sebagai transportasi umum yang layak untuk diminati.
Usir jauh soal pelayanan buruk, copet di terminal, atau fasilitas bus yang tak sebaik kendaraan pribadi. BMC memberikan sudut pandang yang berbeda soal bus, apalagi bus antar kota antar provinsi, bahkan bus kota sekalipun selalu mendapatkan peremajaan.
"Banyak orang yang tidak tahu soal bus saat ini yang semakin bersaing dengan kereta api, misalnya. Bus sudah nyaman, tak lagi seperti dulu," ujarnya.
BMC bertugas untuk menyebarkan cerita positif tentang bus lewat pamflet yang disebar dua bulan sekali di Car Free Day, konten di media sosial instagram dan facebook, juga jadwal bus yang mereka susun sebaik mungkin untuk para penumpang.
Akbar mengatakan, dulu BMC berusaha mendekati masyarakat supaya menjadikan bus sebagai transportasi utama saat pergi ke luar kota atau di dalam kota. Namun, kali ini mereka cukup berhasil.
AYO BACA : Angkutan Klasik Bandung: Bus yang Menjawab Tantangan Zaman
"Sekarang masyarakat yang mencari BMC buat nanya soal jadwal keberangkatan bus, harga, dan lain-lain. Kita sekarang share di Instagram dan Facebook," ucapnya.
Tentu hal ini membuat BMC semakin dekat dengan para PO dan Dinas Perhubungan karena membantu meringankan kerja mereka. Lantas, mereka pun beberapa kali diundang ke pelbagai acara, mulai dari pameran bus di Kemayoran, Jakarta, hingga acara sebuah merek mesin otomotif.
BMC juga rutin menggelar kopi darat 2 kali dalam sebulan. Selain membahas soal daftar PO bus dan jadwal yang terbaharui, mereka pun harus membahas soal acara tahunan yakni Jambore Nasional se-Indonesia. Tentunya, mereka akan berjumpa dengan para anggota BMC se-Nusantara yang jumlahnya ribuan.
"Tahun ini di Bali, kami akan naik bus ke Bali," ujarnya.
Penumpang biasanya tahu ke mana tujuan mereka. Namun berbeda halnya dengan BMC. Mereka mengutamakan pengalaman ke tempat baru atau mencoba kenyamanan baru dari sebuah bus yang bisa diceritakan kepada masyarakat.
Touring adalah hal yang biasa. Mulai dari touring bersama hingga menyewa satu bus reguler untuk para anggota BMC Bandung ke Jepara. Belum lagi bakti sosial yang rutin digelar saat Ramadan seperti Sahur On the Road atau berbagi takjil di terminal.
"Kita juga pernah mengajak touring dalam kota menggunakan bus untuk anak-anak duafa atau anak-anak lainnya sebagai pengenalan mereka terhadap bus, bahwa naik bus itu enak dan menyenangkan," katanya.
AYO BACA : Angkutan Klasik Bandung: Nostalgia Bersama Damri Jadul