BANDUNG, AYOBANDUNG—Duta Besar Indonesia untuk Ekuador yang bertempat di Kota Quito Diennaryati Tjokrosuprihatono mengunjungi Pendopo Wali Kota Bandung untuk bertemu dengan Ridwan Kamil guna membicarakan kerjasama dan peluang investasi kedua wilayah, Selasa (17/1/2017).

Diennaryati menawarkan kerja sama untuk menjadikan Bandung dan Quito sebagai sister city atau kota kembar. Sister city merupakan konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan kerjasama budaya, perdagangan, dan kontak sosial.

"Negara di Amerika Latin salah satunya Ekuador ini luar biasa karena di sana banyak kota kecil yang menjadi percontohan bagi dunia," ujar Ridwan.

Diennaryati juga meminta adanya pertukaran budaya antar kota agar pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai Equador dan sebaliknya lebih terbuka luas.

"Ada permintaan untuk mengirim angklung ke Ekuador dengan harapan budaya Sunda dapat disukai oleh masyarakat di sana," kata Ridwan.

Selain itu, Ekuador merupakan negara yang kaya akan emas karena demografisnya bekas kependudukan Kerajaan Inca sehingga terbuka kesempatan untuk pengusaha emas dalam negeri untuk berinvestasi dan membuka pertambangan di sana.

Quito merupakan tuan rumah Konferensi Habitat III tahun 2016 yang merupakan forum bagi negara-negara yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan perkotaan dan masa depan kehidupan dunia.

Saat ini, Bandung telah menjalin kerja sama dengan beberapa kota kembar yang biasanya memiliki permasalahan sama, seperti Texas, Braunschweig, Suwon, Fort Worth, Yingkou, Luizhou, Bega Valley, New South Wales, dan Hamamatsu. (Arfian Jamul)