TB Hasanudin: Pesawat Tua Harusnya Dilarang Terbang

Super Tucano (http://batamnews.co.id/)
BANDUNG, AYOBANDUNG.com - DPR RI mengusulkan pesawat tua dan yang tidak layak terbang sebaiknya dilarang terbang atau grounded. Hal itu untuk menghindari jatuhnya kembali pesawat tempur milik TNI AU.
"Daripada biaya pemeliharaannya tinggi tetapi tidak fit terbang, kami mengusulkan sebaiknya pesawat-pesawat itu dilarang diterbangkan saja, "ujar Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, Tubagus Hasanudin di Cimahi, kemarin, Sabtu (13/2/2016).
Hasanudin juga menyarankan, ke depannya pembelian pesawat tempur sebaiknya berdasarkan kemampuan anggaran dan harus sesuai kebutuhan, "Misal uangnya cukup untuk beli enam pesawat ya cukup 6 pesawat saja, tapi dengan catatan semuanya layak terbang, " bebernya.
Lalu catatan yang kedua yaitu pesawat tempur harus dilengkapi dengan persenjataan dan yang ketiga yakni setiap pembelian pesawat tempur harus pula disertai dengan biaya pemeliharaan antara 5 sampai 10 tahun.
"Kalau beli pesawat tanpa senjata namanya bukan pesawat tempur, juga bukan alusista tapi alus doang. Jangan pula membeli barang bagus tetapi dukungan pemeliharannya kurang karena bisa-bisa nanti terjadi kanibalisme orderdil pesawat, " jelasnya.
ayo baca
Terkait jatuhnya pesawat Super Tucano milik TNI AU di permukiman warga di Malang, Jawa Timur, Hasanudin mengaku, penyelidikan jatuhnya pesawat yang diterbangkan pilot mayor penerbang Ify Safatillah dan juru mesin Serma Syaiful Arif Rakhmawan masih terus dilakukan.
Penyelidikan bisa berlangsung lama karena pesawat tempur tidak mempunyai black box seperti pesawat komersil. "Penyidikan dan investigasi terus dilakukan untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tempur asal Brazil tersebut, "tuturnya.
Indonesia sebelumnya memesan pesawat Super Tucano dari perusahaan asal Brasil, Embraer Defence System. Dari 16 unit pesawat yang dipesan, sebanyak 12 unit yang sudah dikirim ke tanah air dengan total anggaran yang dikeluarkan mencapai 263 juta us dollar.
Super Tucano adalah pesawat yang biasa digunakan untuk bantuan jarak dekat dengan kecepatan 500 km/jam serta dibekali dengan peluru kendali, bom dan roket. Sifat pesawat ini bukan untuk perang udara namun untuk mengamankan pasukan infanteri dalam perang di darat.
"Sudah dipakai dan didemonstrasikan kemampuan pesawat itu, kualitas pilot-pilot juga bagus, sudah diakui. Pilot yang kemarin jatuh itu juga pilot yang biasa mengetes pesawat tempur, "katanya. (guntur)
ayo baca
artikel terkait

Biar Aman Bepergian Naik Pesawat saat Pandemi, Simak Ini!

Pesawat Air India Express Jatuh, 18 Orang Meninggal

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berada di Pesawat Ketika Pande...

Hobi Bikin Miniatur Pesawat dari Kayu, Warga Bogor Dulang Rupiah

5 Hal yang Harus Diperhatikan di Pesawat saat Pandemi

Pesawat Terbang di Bandara Husein Sastranegara

Pesawat NC212i Tiba di Bandara Husein Sastranegara

Ya ampun Menukik Tajam, Lalu T50 Golden Eagle Meledak