Mina- Nyawa dibayar nyawa itulah hukum di Arab. Dianggap lalai dalam menjelankan tugas hingga 1300 jemaah haji meninggal dalam tragedi Mina, sebanyak 28 petugas di lapangan harus menyerahkan kepala mereka di pengadilan Arab Saudi.

Ke 28 petugas Mina tersebut kabarnya dipancung, kemarin Jumat(25/9/2015) atas perintah Raja Salman. Sayangnya dibalik hukuman pancung itu ada kabar yang kurang sedap jika mereka hanya menutupi kesalahan salah satu Pangeran Arab yang saat ini menimbulkan kekacauan di jalur Mina ketika melempar Jumrah.

Kabarnya salah satu pangeran tersebut melakanakan jumrah dan mendapat pengawalan ketat, dan dia memaksa menggunakan jalur yang sebetulnya sudah sangat padat untuk dikosongkan. Akibat kejadian itu akhirnya terjadi chaos karena banyak jemaah harus memutar balik dan akhirnya terjadi aksi saling dorong.

Melihat hal tersebut Pangeran tersebut bukannya membantu malah justru balik kanan untuk menghindari chaos tersebut.  

Sementara itu, Raja Salman memberikan perintah untuk memberikan daftar nama orang yang bertanggung jawab mengatur kunjungan dan jamaah serta bertanggung jawab atas kematian jamaah. “Dan, memerintahkan memancung 28 orang hari ini,” ucap salah seorang juru bicara pengadilan Syariat Arab Saudi, seperti dilansir dari laporan kantor berita Lebanon Al Diyar,” Jumat (25/9/2015).

“Pengadilan Syariat memutuskan demikian, dan hukuman akan dilaksanakan di depan jamaah.”

Meski belum ada keterangan resmi dari pihak kerajaan maupun otoritas setempat, namun pemberitaan ini telah memicu beragam spekulasi.

Beberapa pihak pun berspekulasi, para petugas itu menjadi korban ketidakadilan dan dijadikan kambing hitam oleh pihak kerajaan atas insiden di Mina.(*/yatti)