Ketika kamu berniat untuk diet, kamu cenderung memilih berbagai makanan dan minuman yang bertuliskan diet. Sebetulnya seperti dilansir naturallysavvy jika merk diet itu sebetulnya tidak sepenuhnya untuk yang berdiet.

Kelompok konsumen AS Hak untuk Tahu(USRTK) seperti lembaga konsumen kalau di Indonesia , meminta produsen soda untuk mempertimbangkan kebenaran soda dengan pemanis buatan sebagai produk diet. USRTK mengirim surat ke pejabat kepala eksekutif Coca-Cola Co, PepsiCo Inc dan Dr Pepper Snapple Group. Dalam sebuah surat kepada Komisi Perdagangan Federal AS (FTC), yang USRTK menyatakan bahwa penggunaan istilah "diet" dalam iklan soda dengan pemanis buatan "tampaknya menipu bawah bagian 5 dari Federal Trade Commission Act."

Menurut mereka, istilah "diet," soda pemanis buatan bukan sesuatu yang harus menjadi bagian dari makan yang sehat. Dan dibawah ini ada tiga alasan kita harus berhenti mengkonsumsi diet soda.

1. Diet soda ternyata dapat menyebabkan masalah kesehatan

Dalam sebuah penelitian dijelaskan jika diet soda jika dikonsumsi ternyata dapat mengubah mikrobiota usus, bakteri usus yang menguntungkan. Perubahan bakteri usus yang disebabkan oleh diet soda dapat menyebabkan intoleransi glukosa. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa pemanis buatan sucralose mengubah microbiome usus tikus.

  Beberapa studi menemukan bahwa diet soda dapat dikaitkan dengan sindrom metabolik, sekelompok kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kolesterol tinggi dan kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang yang terjadi bersama-sama meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes . Para peneliti menemukan bahwa minum soda setiap hari menyebabkan risiko 36 persen lebih besar dari sindrom metabolik insiden dan risiko 67 persen lebih besar dari diabetes tipe 2 insiden.

 2. Diet soda bisa berakibat depresi

Depresi adalah salah satu gangguan mental yang paling umum di Amerika Serikat, menurut National Institute of Mental Health. Ada berbagai penyebab depresi dan konsumsi soda diet bisa menjadi salah satu dari mereka. Sebuah studi Tahun 2013 menemukan hubungan antara diet soda dan peningkatan risiko depresi di kalangan orang dewasa. Dari tahun 1995 sampai tahun 1996, para peneliti mengevaluasi konsumsi minuman tertentu, termasuk diet soda, antara 263.925 orang dewasa berusia 50 hingga 71 tahun. Sekitar satu dekade kemudian, peneliti meminta peserta apakah mereka telah didiagnosis dengan depresi sejak tahun 2000. Mereka menemukan bahwa 11.311 diagnosa depresi.

  Risiko depresi di antara orang yang minum soda pada umumnya adalah 30 persen lebih tinggi dan risiko tampaknya lebih besar bagi mereka yang minum soda diet. Penulis studi, Honglei Chen, MD, PhD, dengan National Institutes of Health di Research Triangle Park di North Carolina, mengatakan bahwa penelitian "menunjukkan bahwa diet dengan pemanis atau menggantinya dengan kopi tanpa gula alami dapat membantu menurunkan risiko depresi Anda. "

3. Diet soda justru bikin gemuk

Minum soda diet tidak akan membantu menurunan berat badan, salah satu studi 2009 menunjukkan. Penelitian lain telah menemukan bahwa diet soda menyebabkan kenaikan berat badan. Berikut adalah ringkasan dari beberapa penelitian:

 Sebuah 2010 Ulasan oleh Yale Jurnal Biologi dan Kedokteran pada pemanis buatan menyimpulkan bahwa "studi penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat menyebabkan kenaikan berat badan." San Antonio Heart Study menemukan hubungan antara konsumsi minuman pemanis buatan dan "berat badan jangka panjang." Mengonsumsi lebih dari 21 minuman pemanis buatan seminggu "dikaitkan dengan risiko hampir dua kali lipat-" kelebihan berat badan atau obesitas.

Nah masih lanjut konsumsi soda berdiet atau engga..hmmm.(*/yatti)