PANGANDARAN, AYOBANDUNG.COM -- Tidak dapat diragukan lagi bahwa sektor pariwisata di Indonesia sudah sangat mendunia dan diakui keindahan dan keragamannya.
Terdapat lebih dari 17.000 pulau yang tersebar dari ujung timur sampai barat Indonesia, beragam budaya dengan kurang lebih 700 bahasa daerah, dan potensi alam yang melimpah-ruah karena iklim yang mendukung untuk pertumbuhan flora yang eksotis.
Tidak lupa dengan kekayaan satwa yang juga tak kalah beragam.
Potensi wisata tersebut tentu butuh pengelolaan yang benar dan tepat agar bisa berdaya guna.
Potensi-potensi tersebut harus diperkenalkan kepada masyarakat dengan bijaksana. Tidak hanya bertujuan untuk mempopulerkan tempat wisata yang ada, pengelolaan juga dilakukan agar kegiatan pariwisata yang dilakukan tetap ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi alam.
Selain itu, pariwisata juga merupakan sektor ekonomi yang penting bagi negara, khususnya bagi masyarakat yang bergantung kepada potensi wisata yang ada di sekitar lingkungannya.
Menurut Kominfo, pariwisata merupakan sektor jasa berbasis kreatif. Indonesia dengan potensi pariwisata yang kaya harusnya bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.
Tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, industri pariwisata ini diharapkan bisa tetap ramah lingkungan dengan tidak mengorbankan keindahan alam dengan merusaknya.
Riza Saepul Millah, perencana pariwisata yang berfokus pada potensi wisata di Jawa Barat khususnya Kabupaten Pangandaran, mengatakan, terdapat konsep yang bernama Community Base Tourism (CBT) atau pariwisata yang berbasis masyarakat.
Konsep tersebut yaitu kegiatan pariwisata yang langsung melibatkan peran aktif masyarakat dalam setiap kegiatannya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Manfaat tidak hanya dari sisi ekonomi, melainkan yang paling penting adalah manfaat pelestarian lingkungan dan budaya, serta manfaat edukasi bagi masyarakat. Sehingga masyarakat bisa berdaya dan mampu mengembangkan potensi yang ada di daerahnya,” kata Riza.
Salah satu penerapan konsep CBT ini ada di Kampung Wisata Cisangkal yang sedang dikembangkan oleh Riza dan masyarakat Kampung Cisangkal. Kampung ini lebih tepatnya berada di Dusun Mekarmulya, Desa Bangunkarya, Kabupaten Pangandaran.
Menurut Riza, kampung ini memiliki potensi yang besar untuk dijadikan kampung wisata yang ramah lingkungan dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar.
“Kampung Cisangkal mempunyai potensi pertanian, peternakan, dan budaya. Diharapkan dengan hadirnya wisatawan bisa terjadi proses pertukaran ilmu dan informasi. Wisatawan selain bisa belajar mengenai cara hidup masyarakat desa, juga bisa belajar bagaimana bertani, berternak, berkebun dan belajar tentang kesenian lokal. Begitupun sebaliknya, masyarakat bisa belajar tentang keilmuan, budaya dan informasi dari wisatawan yang berasal dari kota atau bahkan mancanegara,” ujar Riza.
Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan yaitu tinggal di homestay rumah warga, ikut aktivitas warga ke kebun dan kandang, serta ikut latihan kesenian lokal. Riza berharap wisatawan mendapatkan kesenangan sekaligus dapat pengalaman berkesan ketika berwisata ke desa.